Kepemimpinan Delegatif: Definisi, Ciri-ciri, Kekurangan
Kepemimpinan delegatif adalah gaya kepemimpinan di mana pemimpin memberikan wewenang dan tanggung jawab kepada anggota tim untuk mengambil keputusan dan mengelola tugas-tugas tertentu. Dalam kepemimpinan ini, pemimpin cenderung memberikan ruang gerak kepada anggota tim untuk beroperasi secara mandiri. Dalam artikel ini, kita akan menggali lebih dalam tentang kepemimpinan delegatif, termasuk definisi, ciri-ciri, dan dampaknya pada anggota tim dan organisasi.
Definisi Kepemimpinan Delegatif
Kepemimpinan delegatif, juga dikenal sebagai kepemimpinan partisipatif, adalah gaya kepemimpinan di mana pemimpin memberikan kebebasan kepada anggota tim untuk mengambil keputusan dan mengelola pekerjaan mereka sendiri. Pemimpin delegatif cenderung pendelegasian tugas, memberikan tanggung jawab, dan memberikan otonomi kepada anggota tim untuk mengambil inisiatif dan berpartisipasi dalam pengambilan keputusan. Tujuan dari kepemimpinan delegatif adalah untuk memotivasi dan mengembangkan kemampuan anggota tim, serta menciptakan rasa kepemilikan dan keterlibatan yang lebih tinggi.
Baca juga: Interaksi Sosial: Pengertian, Ciri-ciri, Syarat, Faktor
Ciri-ciri Kepemimpinan Delegatif
Berikut merupakan ciri-ciri kepemimpinan delegatif.
Pendelegasian Tugas
Salah satu ciri khas kepemimpinan delegatif adalah pendelegasian tugas dan tanggung jawab kepada anggota tim. Dalam hal ini, pemimpin memberikan otonomi kepada anggota tim untuk mengambil langkah-langkah yang tepat dalam mencapai tujuan.
Partisipasi dalam Pengambilan Keputusan
Dalam gaya kepemimpinan ini, anggota tim dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan. Pemimpin meminta masukan dan ide dari mereka sebelum membuat keputusan akhir.
Pengembangan Tim
Pemimpin delegatif fokus pada pengembangan anggota tim. Mereka memberikan kesempatan bagi anggota tim untuk belajar dan berkembang melalui pendelegasian tugas dan tanggung jawab.
Kepercayaan pada Anggota Tim
Gaya kepemimpinan ini didasarkan pada kepercayaan yang tinggi terhadap anggota tim. Pemimpin percaya bahwa anggota tim mampu melakukan tugas mereka dengan baik dan membuat keputusan yang tepat.
Kolaborasi
Gaya kepemimpinan ini mendorong kolaborasi dan kerja tim. Pemimpin dan anggota tim bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama.
Konsultasi
Pemimpin delegatif sering mengadakan konsultasi dengan anggota tim sebelum membuat keputusan penting. Mereka menghargai masukan dan pandangan dari anggota tim.
Pengaruh Kepemimpinan Delegatif
Penggunaan gaya kepemimpinan ini memiliki dampak yang signifikan pada anggota tim dan organisasi secara keseluruhan:
Motivasi Tinggi
Gaya kepemimpinan ini meningkatkan motivasi anggota tim karena mereka merasa dihargai dan memiliki tanggung jawab dalam pengambilan keputusan dan pelaksanaan tugas.
Pengembangan Kemampuan
Gaya kepemimpinan ini membantu dalam mengembangkan kemampuan dan keterampilan anggota tim. Mereka mendapatkan kesempatan untuk mengambil inisiatif dan belajar dari pengalaman mereka.
Kepemilikan dan Keterlibatan
Anggota tim merasa lebih memiliki dan terlibat dalam pekerjaan mereka karena dengan kepercayaan dan tanggung jawab.
Kreativitas dan Inovasi
Pendelegasian tugas dan partisipasi dalam pengambilan keputusan mendorong kreativitas dan inovasi di antara anggota tim. Mereka merasa lebih dihargai dan didorong untuk berkontribusi dengan ide-ide mereka sendiri.
Peningkatan Produktivitas
Kepemimpinan delegatif dapat meningkatkan produktivitas tim karena anggota tim merasa memiliki kebebasan untuk membuat keputusan dan mengelola tugas mereka sendiri.
Pencapaian Tujuan
Melalui partisipasi dan pendelegasian, kepemimpinan delegatif dapat mencapai tujuan organisasi dengan lebih efektif karena anggota tim merasa memiliki kepemilikan dan keterlibatan dalam mencapai tujuan bersama.
Baca juga: Interaksi Sosial Disosiatif
Kekurangan Kepemimpinan Delegatif
Kepemimpinan Delegatif memiliki beberapa kekurangan. Meskipun gaya kepemimpinan ini memiliki banyak kelebihan dalam mengembangkan motivasi, kreativitas, dan partisipasi anggota tim, namun ada beberapa hal yang harus menjadi perhatian.
Waktu dan Sumber Daya
Kepemimpinan delegatif membutuhkan waktu dan sumber daya untuk melakukan konsultasi dan memberikan arahan kepada anggota tim. Ini bisa menjadi tantangan jika sumber daya terbatas.
Kemungkinan Konflik
Ketika banyak anggota tim terlibat dalam pengambilan keputusan, kemungkinan konflik dan perbedaan pendapat meningkat. Pemimpin harus dapat mengelola konflik dengan bijaksana.
Kurangnya Kendali
Pemimpin delegatif memiliki kendali yang lebih sedikit atas tugas dan keputusan anggota tim. Terlalu banyak pendelegasian tanpa pengawasan dapat menyebabkan masalah dalam menjaga kualitas dan konsistensi pekerjaan.
Keterbatasan Anggota Tim
Tidak semua anggota tim mungkin memiliki kemampuan atau motivasi yang sama untuk mengambil tanggung jawab dan inisiatif. Beberapa anggota tim mungkin memerlukan bimbingan dan arahan lebih lanjut.
Kesimpulan
Kepemimpinan delegatif adalah gaya kepemimpinan di mana pemimpin memberikan kebebasan
dan tanggung jawab kepada anggota tim untuk mengambil keputusan dan mengelola tugas-tugas tertentu. Ciri-ciri kepemimpinan ini meliputi pendelegasian tugas, partisipasi dalam pengambilan keputusan, pengembangan tim, kepercayaan pada anggota tim, kolaborasi, dan konsultasi. Penggunaan kepemimpinan delegatif memiliki dampak positif pada motivasi, pengembangan kemampuan, kepemilikan dan keterlibatan anggota tim, kreativitas dan inovasi, produktivitas, dan pencapaian tujuan. Namun, ada juga kekurangan seperti waktu dan sumber daya yang dibutuhkan, kemungkinan konflik, kurangnya kendali, dan keterbatasan anggota tim. Pemimpin delegatif harus bijaksana dalam mengelola pendelegasian dan pengawasan untuk mencapai hasil yang optimal bagi tim dan organisasi.
Temukan karirmu yang sempurna di reqrut.id! Platform inovatif perekrutan terpercaya yang menyediakan kesempatan bagi pencari kerja dan perusahaan untuk terhubung dengan mudah. Unggah CV-mu, jelajahi peluang karir terbaru, dan temukan kandidat berkualitas tinggi dengan mudah. Bergabunglah sekarang dan mulailah langkahmu menuju kesuksesan karir!
Baca juga: Interaksi Sosial Asosiatif: Pengertian, Bentuk, dan Contoh