Interaksi Sosial Disosiatif

Dalam kehidupan sosial, manusia tidak hanya terlibat dalam interaksi sosial yang bersifat harmonis dan mendekatkan, tetapi juga terdapat bentuk interaksi yang bersifat disosiatif atau menjauhkan. Interaksi sosial disosiatif adalah proses yang menjauhkan atau mempertentangkan sesuatu antara individu atau kelompok. Dalam konteks ini, terdapat beberapa contoh yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari.

Pengertian Interaksi Sosial Disosiatif

pengertian interaksi sosial disosiatif

Interaksi sosial disosiatif adalah bentuk interaksi yang cenderung memisahkan atau menjauhkan individu atau kelompok satu sama lain. Dalam situasi interaksi disosiatif, ada perasaan atau sikap yang tidak menyenangkan yang cenderung disembunyikan atau tidak diungkapkan secara terang-terangan. Interaksi ini berada di antara tingkat kerjasama dan kesatuan yang terdapat pada interaksi asosiatif.

Baca juga: Perangkat Jaringan Komputer dan Fungsinya

Ciri-ciri Interaksi Sosial Disosiatif

ciri interaksi sosial disosiatif

Interaksi sosial disosiatif adalah salah satu bentuk interaksi yang terjadi di antara individu atau kelompok yang lebih cenderung menjauhkan atau mempertentangkan sesuatu daripada mendekatkan atau mempersatukannya. Interaksi ini seringkali ditandai dengan adanya sikap tidak suka, ketidaksenangan, atau ketegangan yang mungkin tidak diungkapkan secara terbuka.

Kekurangan Kebersamaan

Salah satu ciri khasnya adalah kurangnya kebersamaan atau keterlibatan antara individu atau kelompok. Mereka mungkin memiliki ketertarikan atau tujuan yang berbeda, yang menyebabkan ketidakseimbangan dalam relasi sosial.

Sikap Tidak Suka

Interaksi sosial disosiatif seringkali ditandai dengan adanya sikap dan perasaan tidak suka atau ketidaksenangan di antara individu atau kelompok yang berinteraksi. Namun, sikap ini mungkin tidak diungkapkan secara terbuka, sehingga membuat interaksi terasa tegang.

Keterpisahan

Interaksi disosiatif juga cenderung menciptakan keterpisahan atau jarak antara individu atau kelompok. Mereka mungkin menghindari interaksi langsung atau menjaga jarak secara fisik untuk menghindari konfrontasi atau konflik.

Kompetisi

Meskipun interaksi disosiatif tidak selalu berarti adanya konflik terbuka, namun seringkali terdapat elemen kompetisi di dalamnya. Individu atau kelompok yang terlibat dalam interaksi ini mungkin bersaing untuk mencapai tujuan atau kepentingan masing-masing.

Kurangnya Kolaborasi

Dalam hal ini, kolaborasi atau kerjasama untuk mencapai tujuan bersama cenderung minim. Individu atau kelompok mungkin lebih fokus pada kepentingan pribadi dan kurang peduli dengan kepentingan bersama.

Baca juga: Tugas Full Stack Developer: Apa yang Perlu Diketahui

Contoh-contoh Interaksi Sosial Disosiatif

contoh interaksi sosial disosiatif

Interaksi sosial disosiatif merupakan bentuk interaksi yang cenderung memisahkan atau menjauhkan individu atau kelompok satu sama lain. Terdapat berbagai contoh yang menggambarkan situasi-situasi di mana hal ini sering terjadi. Salah satu contohnya adalah persaingan dalam dunia bisnis. Saat perusahaan atau organisasi bersaing untuk mendapatkan pangsa pasar yang lebih besar atau sumber daya yang terbatas, hal ini menciptakan keterpisahan dan ketegangan di antara mereka. Contoh-contoh dapat ditemukan dalam berbagai situasi kehidupan. berikut contoh-contohnya.

Persaingan dalam Bisnis

Dalam dunia bisnis, persaingan antara perusahaan atau organisasi seringkali merupakan contoh. Perusahaan mungkin bersaing untuk mendapatkan pangsa pasar yang lebih besar atau sumber daya yang terbatas, sehingga menciptakan keterpisahan dan ketegangan di antara mereka.

Ketegangan Antar Kelompok Sosial

Ketegangan antara kelompok sosial yang berbeda, seperti etnis, agama, atau kelas sosial, juga merupakan contoh interaksi disosiatif. Perbedaan pandangan, nilai, dan tujuan bisa menyebabkan kurangnya kebersamaan dan bahkan konflik antara kelompok tersebut.

Sikap Sengaja Menyembunyikan Ketidaksetujuan

Dalam situasi formal, seperti rapat atau pertemuan kelompok, terkadang anggota kelompok mungkin menyembunyikan ketidaksetujuan atau perasaan tidak suka terhadap suatu keputusan atau gagasan. Mereka mungkin tidak secara terbuka menyatakan penolakan, tetapi perasaan tersebut tetap mempengaruhi dinamika interaksi di dalam kelompok.

Konflik Kepentingan dalam Keluarga

Konflik kepentingan di dalam keluarga, seperti perbedaan pendapat tentang rencana masa depan atau alokasi sumber daya, juga bisa menyebabkan interaksi sosial disosiatif. Anggota keluarga mungkin memiliki pandangan yang berbeda dan saling bertahan pada pendapatnya, sehingga kurangnya kolaborasi dan kesatuan.

Sikap Menjaga Jarak dalam Lingkungan Kerja

Di tempat kerja, terkadang ada individu atau kelompok yang cenderung menjaga jarak dengan rekan kerja lainnya. Mereka mungkin merasa tidak nyaman atau tidak memiliki kecocokan dengan rekan kerja lainnya, sehingga menciptakan keterpisahan dalam interaksi sosial.

Kesimpulan

Interaksi sosial disosiatif adalah bentuk interaksi di antara individu atau kelompok yang cenderung menjauhkan atau mempertentangkan sesuatu. Interaksi ini ditandai oleh adanya sikap tidak suka atau ketidaksenangan yang mungkin tidak diungkapkan secara terang-terangan, menciptakan ketegangan dan keterpisahan. Kolaborasi untuk mencapai tujuan bersama biasanya minim karena fokus lebih pada kepentingan pribadi. Contoh-contohnya meliputi persaingan dalam bisnis, ketegangan antar kelompok sosial, dan konflik kepentingan dalam keluarga.

Temukan Karier Impianmu dengan Mudah di reqrut.id! Platform pencarian kerja terdepan yang menghubungkan para pencari kerja dengan ribuan perusahaan berkualitas. Dengan teknologi canggih kami, kami membantu Anda menemukan kesempatan karier yang sesuai dengan keahlian dan minat Anda. Bergabunglah sekarang dan raih kesempatan untuk menjadi bagian dari tim profesional yang berpengalaman dan berbakat. Jangan lewatkan peluang, buka pintu menuju masa depan kariermu yang cerah hanya di reqrut.id

Baca juga: Skill Desain Grafis: Kunci Sukses dalam Industri Kreatif

Lutfiana Arianty